Jum’at, 06 Desember 2019 pukul 13.00 ibu-ibu berpakaian orange bergegas menuju ke ruang pertemuan SMP Batik Program Khusus Surakarta. Ibu-ibu tersebut masing-masing mewakili sekolah di lingkup Yayasan Pendidikan Batik Surakarta untuk mengikuti acara pertemuan rutin dharma wanita UP YPB yang pada kali ini sebagai sohibul bait adalah SMP Batik Program Khusus Surakarta. Acara di awali dengan pembacaan Asma’ul Husna.
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” (QS Al Ahzab : 41)
Dalam ayat di atas menunjukkan bahwa mengingat Allah dengan menyebut asma Allah adalah perintah yang dianjurkan oleh Allah. Membaca asmaul husna tentu tidak akan sia-sia apalagi jika benar-benar memahami dan mencoba mendalami setiap nama yang merupakan kebesaran dan kekuasaan Allah.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua dharma wanita SMP Batik Program Khusus Surkarta Ibu Marfu’ah.
Pada kesempatan ini SMP Batik Program Khusus Surakarta mengundang pembicara untuk memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan kepada seluruh peserta. dr. Galeh Adhi yang merupakan pakar di bidang PAZ menjelaskan dengan gamblang bagaimana mendapatkan kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat tanpa obat.
“Apabila tubuh kita dalam posisi 0 (nol) atau titik seimbang maka otomatis kesehatan akan tercapai”. (dr. Galeh Adhi)
PAZ itu Apa? Paz adalah ilmu metode pengobatan rasional empiris berfokus pada bagaimana membuat tubuh dalam kondisi fitrohnya ke titik 0.0 sehingga badan sehat bebas penyakit.
PAZ sendiri disusun oleh Ustadz Haris Moejahid, Beliau Lulusan Technische Universiteit Delft, Jurusan Aeronoutical Enginering (spesialisasi struktur dan rangka pesawat terbang) Belanda.
Metoda PAZ juga mulai di terpakan pada proses persalinan ibu hamil. PAZ maryam menekankan persalinan yang ada di dalam Al Qur’an.
“Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.” (QS. Maryam : 23)
Bahwa rasa sakit itu adalah sebuah tanda sang buah hati akan hadir ke dunia. maknailah rasa sakit itu dengan kerinduan sang buah hati yang sangat ingin berjumpa dengan ibunda tercinta. Bunda maryam bersandar pada pangkal pohon kurma adalah petunjuk dari Allah agat bila rasa sakit itu hadir maka ambillah posisi duduk bersandar. agar tulang ekor bisa masuk. sehingga rasa sakit itu bisa sedikit berkurang.
“Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.” (QS. Maryam : 24)
Jibril menyeru dari tempat yang lebih rendah adalah sebuah petunjuk dari Allah, agar para suami, atau bidan yang membersamai persalinan, memberikan support dari posisi yang lebih rendah dari ibu yang akan melahirkan. ini akan memberikan efek psikologi yang menenangkan bagi sang ibu. sehingga ibu bisa rileks dalam menyambut kehadiran sang buah hati.
Anak sungai yang Allah hadirkan untuk bunda maryam, adalah sebuah petunjuk dari Allah, bahwa untuk membantu ibu yang akan melahirkan itu semakin rileks, maka kaki sang ibu harus masuk ke dalam kolam air setinggi lutut.
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS. Maryam :25)
Menggoyangkan pangkal pohon kurma ke arahmu, adalah sebuah petunjuk dari Allah yang sangat luar biasa dalam membantu proses persalinan. kata kuncinya adalah menggoyangkan ke arahmu ini adalah posisi menarik pohon. setelah penelitian dan riset yang sangat panjang yang di lakukan prof haris, gerakan menarik pohon ini memberi 4 efek yang luar biasa bagi kemudahan persalinan. Yang pertama, tulang ekor akan keluar. yang kedua tulang panggul membuka, yang ketiga otot perut dan vagina mengendor, dan yang ke empat memberikan efek anastesi, sehingga sakit saat kontraksi tidak begitu terasa. Ke empat efek dahsyat dari gaya menarik pohon kurma ini membuat sang anak mudah untuk mencari jalan keluar, di tambah dengan dengan gravitasi, maka sang buah hati akan mudah keluar tuk segera berjumpa dengan ayah bunda. Gerakan menarik pohon kurma ini bisa di modifikasi sedemikan rupa, menyesuaikan tempat persalinan.
Mengakhiri kegiatan pertemuan di bagikan beberapa doorprize dan do’a.